Sabtu, 23 April 2011

Apa ada yang Salah dengan Industri Indonesia

JAKARTA- Banjirnya produk China ke Indonesia disinyalir bukanlah karena industri Indonesia kalah bersaing, akan tetapi karena adanya kesalahan dalam pengelolaan industri kita.

Ekonom Faisal Basri mengungkapkan sumber daya alam di Indonesia jauh lebih melimpah dibanding negeri tirai bambu tersebut, karenanya kemungkinan industri Indonesia kalah bersaing sangat tipis.

"Coba lihat,China itu negara dengan 4 (musim) kita kan cuma 2, cabe di sana cuma ada waktu musim panas, di sini ada sepanjang tahun, jadi tidak mungkin kita kalah sebenarnya" ujarnya dalam diskusi 'Banjir Produk Cina', di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (23/04/2011).

Lebih lanjut, dia mengatakan beberapa hari ini nilai tukar rupiah sudah menguat terhadap Yuan, hal itu disebabkan karena pemerintah China menahan nilai tukar tersebut agar terus tinggi. Dengan demikian, eksportir di China mendapat keuntungan tinggi.

Namun tidak demikian halnya dengan pemerintah Indonesia. "Jadi sudah pasti harga-harga produk dari China itu lebih murah sekali dari produk domestik" tuturnya.

Seperti diberitakan sebelumnya Sebanyak tujuh jenis produk industri yakni besi dan baja, tekstil dan produk tekstil (TPT), kosmetika, mainan anak, alas kaki, lampu, dan loudspeaker diusulkan untuk dievaluasi penerapannya pasca implementasi perjanjian perdagangan bebas Asean-China (Asean- China free trade Agreement/ACFTA).

Dirjen Basis Industri Manufaktur (BIM) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Panggah Susanto mengatakan, dari tujuh produk tersebut, terdapat lima jenis produk utama yang mengalami lonjakan impor yang signifikan. Kelima produk itu adalah besi dan baja, TPT, mainan anak, kosmetika, dan alas kaki.

0 komentar:

Posting Komentar

About Me

Blog Archive